Kamis, 04 Februari 2010

Sepasang Naga di Kutai Barat

Sempat Diabadikan Motoris "Longboat"
Sepasang Naga Gemparkan Warga Kubar

Jumat, 5 Februari 2010 | 10:03 WIB

Gambar naga ini diambil oleh motoris longboat yang hendak mudik ke Long Pahangai, Kutai Barat.

KOMPAS.com — Masyarakat Kutai Barat (Kubar), khususnya warga Mahakam Ulu, digemparkan kemunculan sepasang ular raksasa sebesar drum atau berdiameter sekitar 60 sentimeter dengan panjang sekitar 40 meter. Ular raksasa itu terlihat meliuk di permukaan air di Riam Haloq, Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai.

Ular raksasa yang melintas di sungai itu diyakini masyarakat Suku Dayak sebagai naga. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, sebenarnya peristiwa kemunculan naga terjadi Jumat (29/1/2010).

Saat itu sebuah longboat berangkat dari Long Bagun menuju Long Pahangai. Longboat tiba siang hari di Kampung Long Tuyuq, hulunya Riam Haloq. Saat itulah motoris dan penumpang longboat melihat sepasang ular raksasa melintas di permukaan Sungai Mahakam dari arah berlawanan.

Begitu mengetahui sepasang naga lewat, motoris langsung menepikan longboat ke tepi sungai karena khawatir menjadi korban. "Ternyata kedua naga itu berjalan terus dan tidak merasa terganggu dengan kehadiran longboat," tutur Dodik, yang mendengar cerita dari keluarganya di Mahakam Ulu.

Setelah itu, motoris dan beberapa penumpang langsung mengambil gambar menggunakan ponsel berkamera karena menganggap itu sebuah momen langka. Di wilayah Kubar sendiri foto ular raksasa itu telah tersebar dan masyarakat menjadi heboh.

Menurut seorang warga Kampung Lutan, Kecamatan Long Hubung, sebenarnya ada dua naga yang terlihat. Satu naga diyakini berjenis jantan karena di kepalanya ada dua tanduk dan naga betina karena tidak ada tanduknya. Kedua binatang itu memiliki empat kaki, warna kulit hitam dengan panjang sekitar 40 meter dan diameter tubuh sekitar 60 sentimeter.

Ia menambahkan, sebelumnya di Long Tuyoq bahkan ada seorang warga dan anaknya yang sedang berburu babi melihat ular raksasa tersebut. Saking kagetnya, sang anak sampai tidak bisa berbicara hingga kini.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, kemunculan naga bagi Suku Dayak adalah sebuah pertanda, yakni pemberitahuan akan turun hujan lebat yang diiringi banjir yang terjadi tiga hari setelah kemunculan ular raksasa. Hal itu lebih meyakinkan karena sejak Senin (1/2/2010) hingga Rabu (3/2/2010), air Sungai Mahakam meluap dan mengakibatkan banjir yang melanda beberapa kecamatan di sepanjang Sungai Mahakam, di antaranya Long Bagun, Laham, Long Hubung, Long Iram, Tering, Melak, Muara Pahu, Penyinggahan, dan Mook Manaar Bulatn.

Sulit akses
Kampung Long Tuyoq terletak di Kecamatan Long Pahangai. Memiliki luas 126,95 kilometer persegi dan dihuni mayoritas Suku Dayak Bahau Busang. Mereka tinggal di sepanjang Sungai Mahakam dengan mata pencarian sebagai petani tadah hujan, karet, vanili, berburu, dan penambang emas tradisional.

Long Tuyoq merupakan daerah yang terpencil sehingga akses menuju ke sana cukup sulit. Dari Samarinda jika menggunakan pesawat kecil DAS, membutuhkan waktu 1 jam hingga di Datah Dawai. Setelah itu harus melanjutkan perjalanan dengan ketinting menuju hilir Sungai Mahakam, membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Jika menggunakan longboat butuh waktu 1 jam.

Sementara jika menggunakan kapal motor (taksi air) dari Samarinda menuju Long Bagun membutuhkan waktu dua hari. Dari Long Bagun dilanjutkan dengan menggunakan speedboat, tarifnya Rp 500.000 per orang, sedangkan longboat Rp 400.000 per orang.

Butuh waktu 12 jam dari Long Bagun sampai di Long Tuyoq. Jalur sungai yang dilewati penuh tantangan dan risiko karena harus menghadapi keganasan riam-riam yang ada di sepanjang Sungai Mahakam. Riam yang dikenal paling ganas adalah Riam Panjang dan Riam Udang, di sana terdapat batu-batu karang yang tajam serta pusaran air yang siap menelan perahu jika tak berhati-hati melintas. Di kanan-kiri Sungai Mahakam menuju Kampung Long Tuyoq ditumbuhi pohon-pohon besar seukuran tubuh kerbau.

Ular 33 meter
Sebelumnya, pada Februari 2009, Kalimantan juga bikin heboh dunia saat muncul sebuah foto udara yang memperlihatkan ular raksasa tengah melintas di sebuah sungai di Sarawak, Malaysia. Ular raksasa itu berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan.

Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009.

Foto itulah yang menjadi perdebatan. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa. Namun, selama ini ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau piton atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.

Namun, ular yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube, itu jauh lebih panjang dan besar dibandingkan dengan temuan piton. Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.

Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal. New Straits Times di Kuala Lumpur juga memuat foto tersebut, yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.

Ada juga yang tidak memercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal itu karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan sebab sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.

Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya ular besar di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di Sungai Baleh Borneo memercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.

Nah, bila kedua foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis piton atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya anaconda di Kalimantan.

Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazon. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang terbaru ditemukan adalah 50 kaki, tetapi para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.

Piton Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic reticulated python (Python reticulatus). Piton terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang piton bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.

Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara piton lebih gemuk dan hanya suka kelembaban, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara piton menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.

Awal Februari tahun lalu, para ilmuwan juga menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa ini sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam. (alex pardede/tribunkaltim cetak)

Sumber :
Kompas.com Jumat,5 Februari 2010

Senin, 01 Februari 2010

Pengawas Sekolah Belum Optimal

Minggu, 31 Januari 2010 | 16:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya peningkatan mutu sekolah selama ini terganjal antara lain karena minimnya kualitas dan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam mengembangkan sekolah dan siswa. Untuk itu proses perekrutan dan seleksi kepala sekolah dan pengawas sekolah akan diperketat dengan mensyaratkan perlunya memiliki kemampuan managerial sebagai kemampuan dasar.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Sabtu (30/1/2010), mengakui peran pengawas sekolah belum optimal. Padahal peran pengawas sekolah lebih penting dan lebih kuat daripada pegawai di dinas pendidikan karena pengawas sekolah seharusnya memahami apa yang diperlukan dalam menilai kinerja secara akademik, managerial, dan kewirausahaan kepala sekolah.

"Fungsi pengawas sekolah ini yang belum kokoh. Hubungan pengawas sekolah dengan kepala sekolah juga belum sekohesif yang kita harapkan," kata Fasli seusai meluncurkan Program Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2010 di Jakarta.

Jika pengawas sekolah dibekali kemampuan supervisi yang berkualitas, kualitas kepala sekolah pun akan meningkat. Seperti halnya pengawas sekolah, menurut Fasli kepala sekolah juga harus dibekali kemampuan mengelola sekolah secara profesional sehingga akan terlihat perkembangan sekolahnya.

Untuk memaksimalkan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah, kata Fasli, kepala sekolah harus diberikan kebebasan sebagai manager pendidikan dan tidak terkooptasi oleh birokrasi dan politik. Jika terganggu oleh birokasi dan politik , kepala sekolah akan lumpuh dan tidak akan bisa optimal dalam mengembangkan kemampuan sekolahnya.

"Harus berani memisahkan mana yang nanti bisa masuk birokrasi dan mana yang otonomi di tingkat sekolah. Cukup diawasi oleh komite sekolah dan profesinya seperti kepala sekolah dan pengawas . Kegagalan kerap terjadi karena kepala sekolah dicampuri macam-macam," kata Fasli.

Kepala sekolah yang tidak mampu mengembangkan kemampuan sekolah dan anak didiknya akan berpengaruh pada pemberian insentif dan bantuan dana atau program dari pemerintah. " Kinerja yang buruk itu akan otomatis terkait dengan pembiayaan atau insentif lain seperti pemberian fasilitas laboratorium komputer, pelatihan di luar negeri, dan lain-lain. Kalau kepala sekolahnya canggih, guru pasti akan termotivasi dan tidak lagi malas," kata Fasli.

Sesuai fungsinya, kepala sekolah harus dapat memaksimalkan visi anak didik dan memanfaatkan berbagai peluang. Pasalnya, belajar bukan hanya untuk memperoleh ilmu pengetahuan saja tetapi mengajak anak didik untuk belajar menjalani kehidupan. Oleh karena itu selain sebagai manager, kepala sekolah juga harus menjadi wirausaha pendidikan yang akan memaksimalkan sumber daya yang ada dan mencari sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah di luar uang pembayaran dari siswa.

Regulasi

Untuk meningkatkan kualitas kepala sekolah dan pengawas sekolah, Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Surya Dharma menyebutkan pada tahun 2010 akan ada penguatan kemampuan 30.000 kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Saat ini terdapat 250.000 kepala sekolah dan 25.000 pengawas sekolah di seluruh Indonesia. Selama tahun 2009 hingga sebelum 100 hari program kerja mendiknas, terdapat lebih dari 19.000 kepala sekolah yang dilatih. "Harapannya, di tahun 2014 tidak ada kepala sekolah yang tidak kita kenal kompetensinya. Mereka harus memberdayakan dirinya terus menerus," kata Surya.

Upaya penguatan ini harus didukung regulasi yang mengatur tentang perekrutan dan seleksi kepala sekolah dan pengawas sekolah. Untuk itu, kini tengah dilakukan finalisasi revisi Permendiknas No 162 Tahun 2003 tentang penugasan guru seba gai kepala sekolah dan finalisasi rancangan Permendiknas tentang seleksi dan perekrutan pengawas sekolah

Sumber :
Kompas.com
Minggu, 31 Januari 2010

Minggu, 31 Januari 2010

Penipuan Sertifikasi, 1.700 Guru Diturunkan Pangkatnya!

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau menuturkan, sebanyak 1.700 guru di Riau telah dijatuhi sanksi penurunan pangkat akibat tindak pemalsuan pembuatan karya ilmiah sebagai syarat sertifikasi guru. Untuk membuat karya ilmiahnya, para guru tersebut menggunakan jasa calo.
"Kriterianya secara ketat ternyata bisa diawasi, dan di era otonomi hal ini tentu menjadi pelajaran berharga buat dinas pendidikan di daerah"
-- Muhadjir

Kepala Disdik Riau Irwan Effendi mengatakan, sebanyak 1.700 guru itu harus turun pangkat dari IV b kembali ke IV a. Penurunan pangkat itu sebagai sanksi yang diberikan karena adanya temuan pemalsuan dalam hasil karya ilmiah dan tanda tangan instansi terkait. Sedianya karya ilmiah tersebut digunakan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi guru sebagai salah satu proses kenaikan pangkat.

"Mereka tidak membuat karya ilmiah sendiri, tapi menggunakan jasa calo dan itu sudah konsekuensinya," kata dia kepada wartawan, Kamis (28/1/2010).

Sejauh ini, tercatat Kota Pekanbaru menempati jumlah terbanyak yakni 514 orang, Kabupaten Pelalawan sekitar 40 orang, serta Kabupaten Siak mencapai 38 orang. Selain diturunkan pangkatnya, para tenaga pendidik itu diharuskan mengembalikan penyesuaian gaji yang telah mereka terima selama ini, yaitu sebagai pegawai golongan IV b.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo mengaku belum mendengar kabar tersebut. Untuk sementara, Sulistiyo akan menggali informasi ini ke Riau.

Dihubungi terpisah, Kepala Informasi dan Humas Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Muhadjir mengatakan, Kemendiknas mengacungkan jempolnya atas temuan dan tindakan dari Disdik Riau tersebut. Dia mengatakan, hal itu akan menjadi pelajaran bagi dinas-dinas di daerah lain di Indonesia, bahwa mekanisme yang jelas sudah ditemukan, khususnya dalam pengawasan angka kredit sertifikasi.

"Kriterianya secara ketat ternyata bisa diawasi, dan di era otonomi hal ini tentu menjadi pelajaran berharga buat dinas pendidikan di daerah. Sejauh ini kami hanya bisa memonitor melalui biro kami, karena kewenangan itu tetap ada di daerah," ujar Muhadjir.

Adapun sementara ini kasus tersebut sedang di bawah penyelidikan pihak Polda.

Sumber :
Kompas.com Jumat, 29 Januari 2010

Kecurangan Ujian Nasional Diidentifikasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional tahun-tahun sebelumnya diidentifikasi, baik modus maupun sekolah pelakunya. Berdasarkan hasil identifikasi ini, bisa dilakukan langkah-langkah pencegahan agar kasus serupa tak terulang kembali.

”Semua pihak ingin semua sekolah dan daerah melaksanakan ujian nasional secara jujur supaya hasilnya murni,” kata Djemari Mardapi, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, di Jakarta, Selasa (19/1).

Dalam upaya mencapai UN kredibel, Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional ditugaskan untuk memetakan hasil UN dan kejujuran menurut sekolah, provinsi, kota/kabupaten.

Selain melakukan identifikasi, lanjut Djemari, pengawasan dalam penyelenggaraan ujian nasional jenjang SMA/MA tahun ini diperketat. Demikian juga peran perguruan tinggi dalam tim pemantau independen untuk pelaksanaan UN tingkat SMP dan SMK.

”Jika tahun lalu perguruan tinggi cuma pengamat, tahun ini mereka sebagai pengawas yang bisa masuk ruang kelas jika dibutuhkan. Dalam pengarahan kepada guru-guru pengawas ruangan, perguruan tinggi juga terlibat,” kata Djemari.

DIY paling bersih

Secara terpisah, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Madiun mengatakan, untuk mencegah terjadinya kecurangan UN, pengawasan dan pengamanan akan diperketat mulai dari penggandaan soal, distribusi soal, pelaksanaan ujian di setiap ruang ujian, sampai penilaian.

”Pengawasan UN di semua tahapan akan diperketat,” kata Mendiknas seusai menyosialisasi pelaksanaan UN kepada para bupati yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Madiun, Senin (18/1) malam.

Pada kesempatan tersebut, Menteri memaparkan hasil evaluasi UN di seluruh provinsi di Indonesia dari sisi jumlah kecurangan yang terjadi. Dari pemaparan itu, pelaksanaan UN di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta paling bersih karena sedikit terjadi kecurangan. Sebaliknya, provinsi yang pelaksanaan UN paling banyak terjadi kecurangan adalah Gorontalo.

Anggaran terbatas

Di Surabaya, Koordinator Pelaksana Pengawas UN SMA/MA dan Tim Pemantau Independen UN SMP Jawa Timur Syafsir Akhlus mengatakan, karena keterbatasan anggaran, bantuan pengawasan UN dari perguruan tinggi untuk SMA dan SMP tidak mencakup semua sekolah. ”Kendatipun demikian, pengawas perguruan tinggi negeri tetap bersungguh-sungguh memantau pelaksanaan UN 2010,” ujarnya.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengalokasikan anggaran Rp 10,9 miliar untuk pengawasan dan pemindaian UN di Jawa Timur ditambah Rp 2,2 miliar untuk tim pemantau independen. Untuk itu, BSNP mengharapkan setiap sekolah diawasi dua orang dari perguruan tinggi. Tahun sebelumnya, setiap sekolah diawasi satu orang dengan anggaran keseluruhan Rp 8,2 miliar.

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Priyo Suprobo mengatakan, akan sangat baik bila ada satuan tugas pengawas UN dari masyarakat yang benar-benar peduli pada kejujuran. Selain cakupannya lebih luas, anggaran yang dikeluarkan lebih hemat karena kemungkinan pengawasan dilakukan para relawan. Bila ada satuan tugas dari masyarakat, kata Priyo, sesungguhnya tidak perlu ada pengawas dari perguruan tinggi. (ELN/APA/INA)


Sumber :Kompas.com
Rabu, 20 Januari 2010
http://edukasi.kompas.com/read/2010/01/20/05510681/

Selasa, 26 Januari 2010

Soal Ujian Praktek Kejuruan 2010, AKUNTANSI

Soal Ujian praktek kejuruan SMK tahun 2010 bidang keahlian Akuntansi terdiri atas 3 paket soal (P1) dan (P2,P3).

Perlu diperhatikan adanya revisi / tambahan informasi mengenai Petunjuk Umum (http://www.ditpsmk.net/?page=news;OTM4&guest_4b5fa9c33c877) :

REVISI/TAMBAHAN PENJELASAN MENGENAI SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN AKUNTANSI

Ditulis oleh admin

Untuk Soal Ujian Praktik Akuntansi, oleh karena dalam Petunjuk Umum soal tidak dijelaskan mengenai pengerjaan secara manual maka kami tambahkan penjelasan bahwa :

* Untuk Jurnal, Buku Besar dikerjakan secara MANUAL yang lembar kerjanya dapat diunduh DI SINI
* Untuk Siklus Akuntansi dikerjakan secara MANUAL dan KOMPUTERISASI (menggunakan MYOB)

Demikian penjelasan dari kami mengingat jumlah siswa yang akan mengikuti ujian untuk Kompetensi Keahlian tersebut serta kami memohon maaf jika terdapat ketidakjelasan dalam petunjuk umum.

Terima kasih

Untuk Paket Soal dan Instrumen Pendukungnya, selain dapat diunduh di http://www.ditpsmk.net/ dapat juga diunduh dari arsip di bawah ini :

1. Soal Paket 1 (P1) dapat diunduh di sini : download

2. Pedoman / Lembar Penilaian Paket 1 (P1) diunduh di sini : download

Semoga bermantaat.

Minggu, 17 Januari 2010

Soal Ujian Praktek Kejuruan 2010, Administrasi Perkantoran

Soal ujian praktek Bidang Keahlian Adminstrasi perkantoran terdiri atas 3 Paket Soal dilengkapi intrumen pendukungnya.Masing-masing sekolah dapat memilih paket mana yang dikehendaki, apakah paket 1 (P1), paket 2 (p2), atau paket 3 (P3)

Untuk teman-teman yang kesulitan download langsung dari"http://ditpsmk.net/" dapat download dari arsip di bawah ini.

Untuk Soal paket 1 silahkan download di bawah ini :

download

Lembar Penilaian Paket 1 :
download

Daftar Alat dan Bahan
download